bukan empat mata episode terakhir

Sejakdua pekan terakhir, Bukan Empat Mata tidak lagi disiarkan salah satu televisi milik media grup TransCorps yang ada di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, itu. Tukul mendapat honor Rp 60 juta per episode. Belakangan, Tukul ingin honornya naik menjadi Rp 90 juta per episode. Namun permintaan tersebut tidak direspon Trans7. VIDEO: bukan empat mata: alat anti santet - h. rico, guru besar bmca yang juga pakar metafisika ini telah menciptakan alat anti santet berupa jam tangan, jam dinding dan VIDEO : obat diabetes paling ampuh 08987248660 - obat diabetespaling ampuh 08987248660 10obat diabetespaling ampuh 08987248660 10obat diabetes,5 golonganobat SRIPOKUCOM - Tayangan talk show favorit di Indonesia "Bukan Empat Mata" berakhir sejak dua pekan lalu. Tayang perdana pada 25 September 2005 dan berakhir pada Januari 2016 atau telah menghiasi layar kaca selama 10 tahun lebih.. Berakhir talk show yang dipandu Tukul Arwana dan Vega Darwanti memunculkan sejumlah rumor. BukanEmpat Mata - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. Download] Bukan Empat Mata Trans 7 Franda Zulham Zamrun Valentino Bukan Empat Mata - Chaca Frederica & /rif Menembus Batas - 7 April Bukan empat mata - vamps - hyde and kaz [28-11-2013] part. BukanEmpat Mata. Dari Tolololpedia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia. Loncat ke navigasi Loncat ke pencarian. Templat:Ryan Group 'AWAS!! ADA TUKULUS ARWANIS,TUKUL-REX,DAN HOMO BIBIRIS!! Artikel ini berbahaya karena mengandung unsur-unsur Tukul Arwana !! Site De Rencontre Pour Mariage Mixte. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Kesembuhan Sumanto menarik minat tim Trans 7 untuk mengundangnya di acara Empat Mata pada Rabu, 29 Oktober 2008. Sebagaimana dikisahkan oleh Soni Marti Lova dalam bukunya Show Must Go On Elex, 2011, mulailah pencarian nomor pria yang sempat mengegerkan, karena mencuri mayat nenek bernama Mbah Rinah dan memakan daging jenazahnya. Untuk berhubungan dengan Sumanto, Soni harus melalui pak Haji, yakni seorang pemimbing Sumanto dan menjadi guru spiritualnya. Saat itu, menurut pak Haji, Sumanto yang asli Purbalingga, Jawa Tengah itu sudah mulai normal. Bahkan ia sempat berceramah dan akan ceramah di Hong Kong dan Taiwan. “Rencananya masih akan ceramah ke beberapa negara lagi, adda undangan dari teman-teman warga negara Indonesia di sana,” jelas pak Haji pada Soni. Selain Sumanto, dalam episode di Empat Mata ini awalnya turut mengundang pak Kucing, yakni pria yang gemar makan tikus hidup-hidup. Tentu bukan tikus got yang segede kucing yang dimakan, tetapi bayi tikus yang masih merah. Menjelang hari-H, pak Kucing ingin mengajak anak didiknya, yakni seorang ibu yang doyan makan ikan mentah dan kodok, yakni ibu Lina. Saat shooting, ternyata Sumanto belum sehat benar. Setidaknya hal tersebut disumpulkan Soni mengetahui jawaban-jawaban Sumanto tak sesuai dengan apa yang sudah di-brief sebelum shooting. Sebagai host, Tukul Arwana pun dibuat bingung dengan jawaban-jawaban Sumanto. “Ia telah membuat kebodohan-kebodohan di atas panggung,” ujar Soni. “Untunglah Semua kebodohan itu sedikit terobati ketika mas Tukul meminta Sumanto mengaji. Subhanallah, suara Sumanto bagus, tilawahnya enak, keren deh pokoknya”. Penonton terkejut melihat Sumanto mengaji. Mereka kemudian memberikan tepuk tangan. Kelar sesi Sumanto, giliran tampil ibu Lina si pemakan ikan mentah dan kodok bersama pak Kucing. Oleh karena ibu Lina punya keterbatasan berbicara, Tukul meminta ibu menunjukan kebolehannya dalam “makan-memakan”. Inilah saat dimana Komisi Penyiaran Indonesia KPI menilai Empat Mata telah melanggar Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran P3 dan SPS. Ibu Lina menghampiri tempat yang telah disediakan tim kreatif Empat Mata, yakni sebuah meja kecil dan di dalamnya ada kodok yang ditempatkan di fish bowl dan tertutup kain hitam. Setelah dibuka, terlihatlah si kodok berusaha melompat dari fish bowl. Ibu Lina langsung menangkap kodok tersebut, lalu diperlihatkan ke penonton, seperti orang yang menakut-nakuti anak kecil. Melihat itu, penonton menjerit, tetapi si ibu tersenyum dan memasukkan kodok ke mulut. Dengan lahap, ibu Lina mengunyah kodok hidup tadi. Mayoritas penonton nampak jijik, sebagian lagi takjub dengan apa yang tengah dilakukan oleh ibu Lina. Tak terkecuali Soni dan tim Empat Mata lain yang melihat di balik panggung. Kamera di studio menangkap saat-saat ibu Lina mengunyah kodok, plus ekspresi penonton yang merasa jijik dan takjub. Belum cukup kodok yang dikunyah, giliran ikan. Ibu Lina membuka penutup ikan yang ada di atas meja, yakni seekor ikan tongkol besar mentah. Sebagai tim kreatif, Soni sempat kaget dengan ukuran ikan yang cukup besar. Ia tak sempat mengecek ke bagian properti yang menyediakan ikan tongkol tersebut. Namun, ibu Lina tak protes. Dengan bersusah payah, ia memakan ikan tongkol itu. Saking susah, ibu Lina berusaha mematahkan jadi dua tanpa menggunakan pisau. Darah ikan muncrat kemana-mana. Namun si ibu terus mengunyah ikan tongkol mentah itu. Sekali lagi, mayoritas penonton jijik dan takjub. Kamera menangkap semua kejadian, baik detail shot ekspresi ibu Lina mengunyah, plus ekspresi penonton. “Lihat saja apa yang akan terjadi besok, apakah kita akan mendapatkan surat cinta’ atau nggak,” kata Ozzy, Produser Empat Mata, pada Soni kelar shooting. Yang dimaksud “surat cinta” tak lain adalah surat teguran dari KPI. Ternyata benar saja, tim Empat Mata dan manajemen Trans 7 dipanggil KPI. Walhasil, KPI memutuskan untuk menghentikan program Empat Mata mulai 4 November 2008. Keputusan tersebut membuat gempat Trans Corp. Pihak manajemen Trans 7 mencoba melakukan nogosiasi dengan KPI, tetapi tidak berhasil. Menurut Ketua KPI saat itu, Sasa Djuarsa Sendjaja, tayangan Empat Mata episode Sumanto dan ibu Lina sangat tidak pantas. Empat Mata dianggap melanggar tiga Pasal dalam P3 dan SPS, yakni Pasal 28 ayat 3, Pasal 28 ayat 4, dan Pasal 36. Dalam Pasal terakhir disebutkan, “Lembaga Penyiaran dilarang menyiarkan program yang mendorong atau mengajarkan tindakan kekerasan atau penyiksaan terhadap binatang”. 1391531604595213640 Sebelum episode Rabu, 29 Oktober 2008 tersebut, sebetulnya Empat Mata juga sudah mendapat teguran dari KPI atas pengaduan masyarakat. Setidaknya ada tiga teguran, yakni pada 5 Mei 2007, 27 September 2007, dan 25 Agustus 2008. Jadi pelanggaran yang sudah dilakukan Empat Mata memang sudah banyak. “Akhirnya, kita satu tim Empat Mata hanya bisa berbesar hati, walau banyak omongan san sini yang bikin telinga panas,” ujar Soni. Selama Empat Mata tidak tayang sampai ditemukan progam baru, tim Empat Mata menjadi jobless dalam beberapa minggu kemudian. Nyatanya, manajemen Trans 7 tidak rela kehilangan Empat Mata. Nama acara ini sudah dianggap ikon atau sudah menjadi brand tersendiri. Menghasilkan rating-share gede dan revenue yang gede pula. Tak heran, supaya penonton dan pengiklan tidak melupakan Empat Mata, manajemen menambahkan kata “Bukan” di depannya. Ternyata, dihentikannya acara Empat Mata tidak dijadikan pelajaran oleh Trans 7. Terbukti, sejumlah pelanggaran pun kerap dilakukan di Bukan Empat Mata. Selain soal tata cara membawakan lagu Indonesia Raya, melecehkan Tuhan, Tukul juga sempat mencolek area pribadi narasumber. Barangkali karena tidak belajar dari kesalahan bacatidak taat, performance acara ini terus anjolok dan tidak lagi menjadi acara 'gacoan'. Boleh jadi, hal yang sama akan terjadi di acara-acara yang juga tidak belajar dari kesalahan. Sudah mendapat teguran dari KPI, tetapi tetap mengulang kesalahan lagi. Salam Taat! Lihat Lyfe Selengkapnya

bukan empat mata episode terakhir